Koalisi Sengsarakan Rakyat

Posted on
  • Wednesday, July 13, 2011
  • by
  • ariewayq
  • in
  • Label:
  • Unlimited Backlink
    Sehari hari yang terjadi di Indonesia sekarang adalah kesibukan para elite politic untuk saling berebut kursi kepemimpinan,rebutan kepentingan,terjadi pertentangan dan perbedaaan pendapat. Para elite politic ini terdiri dari tokoh bangsa,pimpinan nasional,wakil rakyat sehingga melupakan kewajiban utama yaitu mengentas kemiskinan dan mensejahterakan kehidupan rakyat para elite politic ini terfocus perhatiannya pada sesuatu yang bukan substansi terhadap bangsa dan negara. Adanya koalisi hanya membuat tingkah laku elite politic ini bersikap tidak dewasa dan sewenang wenang dalam berperilaku dengan memanfaatkan ketokohannya di parpol ,akibat lain dengan adanya koalisi malah semakin membuat keadaan bangsa dan negara menjadi kacau balau dan tidak terarah serta kabinet di isi oleh menteri menteri yang tidak professional dan tidak kompeten di bidangnya masing masing. Seharusnya sebelum mengangkat seseorang itu sebagai menteri harus di perhatikan dulu latar belakangnya dan kualitasnya.


    Kompetensinya tidak ada gunanya memiliki kabinet yang tidak memprioritaskan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,tapi semua sibuk memanfaatkan kekuasaannya masing masing. Dampak lainnya menteri tersebut lebih memperhatikan kepentingan parpolnya . Jadi sebaiknya presiden yang memiliki hak prerogative( hak istemewa) memiliki beberapa pertimbangan untuk memilih seorang calon menteri yaitu profesionalisme,kompetensi,kapabilitas calon menteri yang berfocus pada kepentingan rakyat .Untuk para elite politic koalisi adalah emas ,sedangkan untuk rakyat koalisi adalah penderitaan. Jadi koalisi tidak ada gunanya!
    Unlimited Backlink

    Written by Ariewayq






    Diese Seite bewerten
    Bewertung ansehen

    0 komentar:

    Post a Comment

    Blog counter
    free counters
     
    Copyright (c) 2010 Blogger templates by Bloggermint
    Template Copy by Ariewayq Blogger |ariewayq |News Politic |FREE BACKLINK