English French German Spain Italian Dutch Russian Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

TRANSLATION

Negara Yang Beradab

Negara beradab : adalah negara yang memiliki adab ( aturan, peraturan, yang mengatur dan ada yang mau di atur )

Negara Indonesia adalah negara kesatuan dengan dasar negaranya Pancasila dan  dalam ketatanegaraan Indonesia masalah agama dan ibadah hanya di atur dalam sila 1 pancasila dan pasal 29 UUD 1945 yang berbunyi:

(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Artinya bahwa negara tidak turut campur dalam kehidupan beragama masyarakat jadi setiap warganegara bebas untuk menganut agama sesuai dengan keyakinannya masing masing jadi negara hanya menfasilitasi umat beragama.



Unlimited BacklinkDi kemukakannnya negara Islam akhir akhir ini sebagai akibat semakin rusaknya moralitas dan merajarelanya ketidak adilan di berbagai bidang serta terjadi ketimpangan social (fenomena social) di negeri kita tercinta ini adalah karena ulah para pemimpin negeri ini yang tidak memahami ilmu agama serta tidak  bertaqwa. Jadi bukannya damai tapi malah terjadi petaka ini DISEBABKAN KARENA PEMIMPINNYA YANG TIDAK KONSISTEN DALAM MENEGAKKAN HUKUM, APAKAH ITU PRESIDEN, MENTERI AGAMA MAUPUN MUI JUGA SAMA AJA RUSAKNYA, KENAPA ? BUKTINYA KEMAKSIATAN MASIH SAJA MERAJALELA DAN MEREKA HANYA DIAM KARENA BISNIS MAKSIAT SUDAH MENJADI SUMBER DEVISA DAN UANG SAKU PERTAHANAN DALAM NEGERI ( di beking oleh  aparat ).

 sehinggga tidak peduli kepada lingkungan yang bersih dari berbagai kemaksiatan seperti perjudian,minuman keras,prostitusi/perzinaan dan narkoba serta berbagai hal yang haram lainnya. Umat Islam tidak bisa mengandalkan penegakan moral pada aparat atau pejabat jahiliyah yang tidak memahami ilmu agama dan tidak bertaqwa pada Allah. TAPI DIPERLUKAN ADANYA KESADARAN SETIAP INDIVIDU.

Bila di amati di beberapa negara Islam yang ada sekarang bila tidak di dukung infrastruktur masyarakat yang Islami maka cita cita negara Islam hanya mimpi mimpi belaka yang akhirnya akan menjadi konflik berkepanjangan jika masyarakat tidak faham ilmu agama dan fa’kih beribadah.

Yang di maksud dengan negara Islam adalah negara yang menjadikan sya’riat Islam atau Al Quran sebagai dasar negara,konstitusi dan semua perundang undangannya.

Contoh negara Islam yaitu Arab Saudi,Iran,Afganistan,Pakistan,Somalia dan Yaman. Tapi hanya Arab Saudi yang benar benar berasaskan Al Quran dan di terapkannya Sya’riat Islam dalam hukum dan tata negaranya.

Perjuangan politik untuk membentuk negara Islam hanya akan sia sia karena pasti akan berhadapan dengan aparat dan berbenturan dengan perundang undangan yang telah di sepakati oleh seluruh komponen bangsa. JADI TIDAK HANYA RAKYATNYA YANG BERTAQWA TAPI PEMIMPINNYA JUGA ATAU SEBALIKNYA AGAR SEIRING SEJALAN.

Kesimpulannya:  Apapun agama yang di anut oleh seorang pemimpin suatu negeri yang utama pemimping tersebut beriman+bertaqwa pada Tuhan YME atau Allah, memahami ilmu agama serta bertaqwa dapat bertindak adil dan bijaksana serta mampu adil dalam menghukumi dan  mensejahterakan kehidupan masyarakat serta setia membela negaranya dari tangan tangan asing yang hanya ingin mengeruk kekayaan negeri ini.

Written by ariewayq

Eu-Toplist - Die allgemein Topliste für alle Seiten Verzeichnis für Blogs
Read More...

America mau tau aja deh loe.

Kalian mau tau article Kali ini, isinya lebih seru dari sidang MPR.


(DAMAI SELALU RAJA YANG GLAMOUR YANG TERKENA FITNAH )
Setelah selama 42 tahun berkuasa pemerintahan Khadafi akhirnya di tumbangkan oleh kaum revolusioner maka Libya memasuki babak baru dalam percaturan politik,ekonomi dan semua aspek kehidupan.Termasuk adanya intervensi negara lain (AS) yang tampak turut campur tangan dengan pura pura menawarkan kerja sama kepada masyarakat Libya dalam proses transisi pemerintah. Padahal maksud dan tujuan tawaran tersebut bisa di duga dengan pasti adalah untuk mengintervensi politik dan ekonomi Libya.



Invansi yang telah di lakukan oleh AS,Inggris dan Perancis ke Libya sama dengan invansi mereka di Irak tentu saja maksud dan tujuan serangan oleh negara Barat(koalisi Barat) ke Libya untuk menguasai dan menjarah sumber sumber energy negara tersebut. As dan sekutunya di Barat semaksimal mungkin memanfaatkan kesempatan di Libya demi mencapai ambisi politik dan ekonominya dengan mengontrol sumber sumber energy di Libya dan mengatur perekonomian di negara tersebut seperti yang telah terjadi di Irak. Seharusnya negara negara lain tidak berhak untuk melakukan intervensi urusan dalam negari Libya (demi ambisi untuk menguasai ladang ladang minyak di Libya). Irak dan Libya sebagai contoh untuk negara negara kaya minyak lainnya (agar antisipasi).

Irak dan Libya sebagai dua negara yang kaya minyak dan telah menjadi korban keserakahan As (koalisi Barat).Awal dari serangan As beserta sekutunya dengan dalih untuk membela dan melindungi warga sipil padahal target utamanya untuk menguasai ladang ladang minyak dan sumber energy di negara tersebut.

Perang berarti penguasaan dan akibat dari perang hanya menimbulkan akan kehancuran,kesengsaraan,korban jiwa,kekacauan dan ketakutan warga sipil saja. 

*Intervensi:
adalah sebuah istilah dalam dunia politik dimana ada negara yang mencampuri urusan negara lainnya yang jelas bukan urusannya.
Definisi intervensi adalah campur tangan yang berlebihan dalam urusan politik,ekonomi,sosial dan budaya.Sehingga negara yang melakukan intervensi sering dibenci oleh negara-negara lainnya.

ADA SEDIKIT RAHASIA YANG AKAN SAYA UNGKAPKAN DIANTARANYA:
  1. APA KAH MUNGKIN AMERICA ITU NEGARA PENUH UTANG YANG MISKIN SEHINGGA DIA MERAMPOK NEGARA-NEGARA JAZIRAH ARAB ATAU TIMUR TENGAH ? "JAWABANYA TIDAK..............KARENA AMERICA ITU BENUA DAN BANYAK NEGARA-NEGARA DAN PULAU-PULAU YANG KAYA BAHKAN BANYAK HUTAN, LAUTAN DAN PULAU YANG BELUM TERJAMAH, KARENA APA ?  "JAWABANYA KARENA SUMBER KEKAYAAN ITU UNTUK BEKAL ANAK DAN CUCU KETURUNAN YANG SETIA DAN PATUH KEPADA AMERICA DAN INGGRIS+GENGNYA. JADI JIKA NEGARA-NEGARA YANG MEMILIKI KEKAYAAN ALAM SUDAH PADA MISKIN DAN DI KERUK KEKAYAAN ALAMNYA OLEH MEREKA, NEGARA-NEGARA MISKIN ITU AKAN TERGANTUNG PADA AMERICA DAN MAU TIDAK MAU PASTI ADA SYARATNYA.
  2. MEREKA PUNYA ALASAN KHUSUS DENGAN MENGATAS NAMAKAN IBRANI TAPI SEBAGAI KEDOK SAJA ( KARENA AJARAN NABI IBRAHIM TIDAKLAH UNTUK BERMUSUHAN )ATAU KALIAN INGAT DENGAN JAMAN PENJELAJAH DUNIA ATAS DASAR 3G ATAU JAMAN voc V3. YA KALIAN BENAR...............................................
  3. SUATU HARI BENUA AMERICA INI MENEMUKAN LAWAN TANDINGYA YAITU EROPA, TAPI SAYANGNYA EROPA KALAH DAN DI SAAT INILAH BARU BENUA ASIA SADAR BAHWA PERSATUAN ITU SANGATLAH  PENTING DAN SAAT INILAH AKAN HADIR SEORANG PELINDUNG YANG ADIL, BELIAU TIDAK MEMBENCI AGAMA LAIN SELAIN YAHUDI DAN KAUM MUNAFIK.
INDONESIA JANGAN BERLEHA-LEHA CEPAT ATAU LAMBAT NEGARA KITA JUGA KAN DI RAMPAS.........................SAYA TIDAK BENCI WARGA AMERICA TAPI SISTIM PEMERINTAHANYA YANG JAHAT SEBAGIAN NEGARA JUGA ADA YANG BENCI DENGA PEMERINTAHANYA TAPI MEREKA WARGA YANG TIDAK BERDAYA SAMA SEPERTI KITA, PESAN SAYA JANGAN BANYAK MAKAN BAWANG NANTI MULUTNYA BAU BAWANG DAN BERITA INI JANGAN KASIH TAU SAPA-SAPA YA,..............
Written by ariewayq



Eu-Toplist - Die allgemein Topliste für alle Seiten Verzeichnis für Blogs
Read More...

RUU sertifikasi jaminan product halal

Rencana pemerintah bersama dengan MUI untuk memberlakukan atau agar di sahkan oleh DPR sertifikasi jaminan product halal untuk makanan,minuman,obat obatan dan cosmetic hanya akan mempersulit dan bisa berdampak negative untuk sector usaha kecil dan menengah atau UKM dengan terbatasnya UKM dari segi sumber daya manusia dan keuangan karena sertifikasi halal itu wajib serta membutuhkan biaya yang mahal.

Dalam hal ini sebaiknya tidak di wajibkan tapi seharusnya bersifat sukarela saja di samping itu juga membutuhkan biaya yang mahal untuk proses pembuatan sertifikasi halal yang masa berlakunya hanya 5 (lima) tahun, kemudian harus diproses ulang kembali yang tentu saja tidak efisien serta memberatkan pengusaha kecil dan menengah .

Factor factor yang memberatkan serta bisa berdampak buruk:
*Bisa terjadinya PUNGLI atau (dana siluman).
*Di kenakan biaya mahal .
*Tidak efektif.
*Masa berlakunya seritifikasi halal hanya 5 tahun.

Jadi sebelum product itu di pasarkan di wajibkan melalui proses jaminan halal dulu sebaiknya DPR tidak mensahkan Rancangan Undang Undang ini menjadi Undang Undang mengingat akibat dari penerapan UU tersebut yang bisa berdampak buruk dalam berbagai sector.

Written by ariewayq



Eu-Toplist - Die allgemein Topliste für alle Seiten Verzeichnis für Blogs
Read More...

Akhir Zaman

Hidup di babak keempat era Akhir Zaman dewasa ini kita jumpai realita penuh dengan fitnah. Nabi Muhammad saw mengatakan bahwa babak ini merupakan babak kepemimpinan Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak sekaligus mengabaikan Kehendak Allah dan RasulNya). Bisa dikatakan ini merupakan the darkest ages of the Islamic history (era paling kelam dalam sejarah Ummat Islam). Hidup di babak ini memerlukan kesabaran yang berlipat ganda. Mengapa? Karena di masa ini kita terpaksa menyaksikkan begitu banyak kemungkaran dan kezaliman yang berlangsung di sekitar hidup kita. Sehingga dalam suatu kesempatan Nabi Muhammad saw memberikan sebuah peringatan yang dapat dibaca di dalam hadits berikut ini:

حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ
بَيْنَمَا نَحْنُ حَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ ذَكَرَ الْفِتْنَةَ
فَقَالَ إِذَا رَأَيْتُمْ النَّاسَ قَدْ مَرِجَتْ عُهُودُهُمْ وَخَفَّتْ أَمَانَاتُهُمْ
وَكَانُوا هَكَذَا وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ قَالَ فَقُمْتُ إِلَيْهِ فَقُلْتُ
كَيْفَ أَفْعَلُ عِنْدَ ذَلِكَ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاكَ قَالَ الْزَمْ بَيْتَكَ
وَامْلِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَخُذْ بِمَا تَعْرِفُ وَدَعْ مَا تُنْكِرُ
وَعَلَيْكَ بِأَمْرِ خَاصَّةِ نَفْسِكَ وَدَعْ عَنْكَ أَمْرَ الْعَامَّةِ
(ABUDAUD - 3780) : Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Amru bin Al Ash ia berkata, "Saat kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menyebutkan tentang fitnah. Beliau bersabda: "Jika kalian melihat manusia telah rusak janji-janji mereka dan telah luntur amanah mereka, sementara mereka begini -beliau menganyam antara jemarinya-," Abdullah berkata, "Aku lantas bangkit ke arah beliau seraya bertanya, "(Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu) apa yang harus aku lakukan pada saat itu?" beliau menjawab: "Tetaplah engkau berdiam di dalam rumahmu, kuasailah lisanmu, ambilah (lakukan) apa saja yang kamu ketahui dan tinggalkan apa saja yang kamu pungkiri (tidak ketahui), urusilah perkaramu sendiri dan jauhilah urusan orang banyak."

Kondisi dunia modern dewasa ini adalah persis sebagaimana di gambarkan oleh Rasulullah saw -yi seperti benang kusut yang direpresentasikan dengan beliau menganyam antara jemarinya. Setiap hari ketika menyaksikan berita di televisi, kita lalu disajikan berbagai kasus dimana manusia telah merusak janji-janji mereka dan telah luntur amanah mereka. Sebut saja misalnya, seorang ibu kandung yang seyogyanya menjadi sumber kasih sayang justeru menjual bahkan membunuh anak sendiri. Seorang polisi, yang sepatutnya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat, diduga kuat oleh atasannya sendiri telah melakukan tindak korupsi milyaran rupiah. Dsb... dsb... dsb.

Sahabat Abdullah bin Amru bin Al-Ash yang meriwayatkan hadits ini langsung bertanya kepada Nabi saw apa yang sepatutnya dia lakukan bila keadaan demikian dijumpainya? Jawaban Nabi saw setidaknya mengandung lima rambu:


Pertama, "tetaplah engkau berdiam di dalam rumahmu." Saya khawatir bahwa Nabi saw menganjurkan agar di masa fitnah marak hendaknya apapun pekerjaan yang kita usahakan, maka pastikanlah bahwa ia tetap bersifat home-based jobs. Artinya pekerjaan yang menyebabkan seorang kepala keluarga tetap dapat memperhatikan keluarganya. Bukan pekerjaan yang menyebabkan terabaikannya tanggung-jawab sebagai suami dan ayah yang soleh. Janganlah dengan dalih sibuk kerja di luar rumah, kemudian menyebabkan anak dan isteri menjadi berjarak dengan sang ayah. Barangkali inilah rahasianya mengapa sebagian individu di negara-negara industri mulai mengembangkan konsep home-office, kantor sekaligus rumah/tempat tinggal.

Kedua, "kuasailah lisanmu". Di masa penuh fitnah dimana kemungkaran dan kezaliman merejalela kita seringkali harus menahan diri dari mengeluarkan ungkapan, komentar atau ucapan yang dapat menyebabkan diri kita sendiri terjerumus ke dalam dosa. Kalau kita mau jujur terlalu banyak alasan bagi kita untuk setiap saat berkeluh-kesah bahkan melaknat kesana-kemari menyaksikan fitnah yang berkembang. Sungguh benarlah sabda Nabi saw berikut ini:

(IBNUMAJAH - 3963) : Telah menceritakan kepada kami dari Mu'adz bin Jabal dia berkata, "Aku bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu perjalanan, hingga di suatu pagi aku berada di sisi beliau. Saat berjalan aku berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepadaku amalan yang dapat memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka?" Beliau menjawab: "Sungguh, kamu telah menanyakan suatu perkara yang sangat besar (bagus) padahal itu sebenarnya sangat mudah bagi orang yang Allah mudahkan; yaitu kamu menyembah Allah dan jangan menyekutukannya dengan sesuatupun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan dan menunaikan iabdah haji." Kemudian beliau bersabda: "Maukah aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai dan sedekah dapat memadamkan kesalahan sebagaimana air dapat memadamkan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam." Lalu beliau membaca: '(Lambung mereka jauh dari tempat tidurny...) ' sampai pada bagian ayat '(sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan) ' (Qs. As Sajadah: 16-18). Kemudian beliau melanjutkan: "Maukah aku beritahukan kepadamu pokok perkara, tiang-tiangnya dan puncak tertinggi segala urusan? Itu adalah jihad." Kemudian beliau bersabda: "Maukah aku beritahukan kepadamu tentang orang yang memiliki semua itu?" aku menjawab, "Tentu." Beliau lalu memegang lidahnya dan bersabda: "Kamu harus menahan ini dari dirimu." Aku berkata, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami akan dihukum karena hal yang kami bicarakan? " " Beliau bersabda: "Sungguh kebangetan kamu wahai Mu'adz, tidaklah muka-muka manusia disungkurkan ke dalam api neraka melainkan karena hasil perbuatan lidah-lidah mereka! "


Ketiga, "ambillah (lakukan) apa saja yang kamu ketahui". Artinya Nabi saw menyuruh kita memastikan diri hanya mau terlibat dalam perkara yang sudah jelas kita ketahui sebagai ma'ruf/halal, bukan syubhat apalagi mungkar/haram. Di zaman penuh fitnah seperti sekarang banyak sekali urusan yang jika kita tidak sungguh-sungguh renungkan kehalalannya, maka sangat boleh jadi menjerumuskan kita dalam perkara yang mendatangkan dosa. Sehingga Nabi saw menyuruh kita untuk meninggalkan apa saja yang sebenarnya menimbulkan keraguan/kebimbangan di dalam hati.(TIRMIDZI - 2442) : Aku bertanya kepada Al Hasan bin Ali: Apa yang kau hafal dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam? Ia menjawab: Aku menghafal dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam: "Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan."

Keempat, "dan tinggalkan apa saja yang kamu pungkiri (tidak ketahui)". Di zaman penuh fitnah seorang mukmin mesti yakin bahwa dirinya tidak terlibat di dalam urusan yang ia pungkiri atau tidak ia ketahui kejelasannya di sisi Allah. Dewasa ini banyak sekali tawaran pekerjaan yang jika tidak ditakar terlebih dahulu dengan timbangan al-haq yi Al-Qur'an dan As-Sunnah boleh jadi akan mendatangkan kemurkaan Allah dan sebaliknya mengakibatkan keridhaan syetan. Terkadang hanya karena diming-imingi dengan gaji besar ia malah terperangkap menjadi bagian dari anshorut-Thoghut (penolong syetan dan musuh-musush Allah). Na'udzubillaahi min dzaalika.

Kelima, "urusilah perkaramu sendiri dan jauhilah urusan orang banyak". Rambu terakhir ini barangkali merupakan hal yang paling sulit diterima oleh kebanyakan manusia, terutama mereka yang telah terwarnai oleh cara berfikir modern barat kafir. Banyak sekali orang "modern" dewasa ini yang justeru berlomba berambisi untuk menjadi pejabat publik. Dengan dalih "mengutamakan kemaslahatan umum" mereka rela menomorduakan urusan dan tanggung-jawab pribadinya. Padahal dalam sebuah sistem dimana hukum Allah tidak dijunjung tinggi sepatutnya setiap mukmin sangat berhati-hati untuk menjaga jaraknya dari terbebani tanggung-jawab urusan orang banyak. Mengapa? Karena dalam realita seperti ini sangat sulit untuk memastikan bahwa berbagai urusan orang banyak bisa diselesaikan dengan merujuk kepada dua sumber pegangan utama Islam, yi Al-Qur'an dan As-Sunnah. Padahal Nabi saw memperingatkan bahwa hanya dengan berpegang kepada dua sumber rujukan kebenaran ini sajalah kita tidak akan tersesat dari jalan yang lurus.
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا
كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
(MALIK - 1395) : Telah menceritakan kepadaku dari Malik telah sampai kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya."
Belum lagi jika kita lihat ancaman Allah terhadap para pejabat publik yang terlibat dalam urusan hukum. Sungguh sangat mengerikan ketika Allah mengancam dengan predikat-predikat yang mencerminkan penyimpangan mereka dari keimanan dikarenakan mereka berani terlibat dalam mengurus  orang banyak berdasarkan hukum selain hukum Allah yi hukum buatan manusia. Padahal manusia disebut Allah sebagai makhluk yang paling aniaya lagi paling bodoh. Bagaimana mungkin mereka dapat memproduk hukum yang menjamin keadilan dan kebenaran?
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh." (QS Al-Ahzab ayat 72)
Hanya hukum yang bersumber kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah sajalah yang memastikan tegaknya keadilan dan kebenaran, bukan selainnya.

"Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur'an) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al-An'aam ayat 115)
Oleh karena itu, pantaslah bilamana Allah berikan ancaman yang sangat keras kepada siapapun pejabat publik atau fihak yang memiliki otoritas sosial di tengah masyarakat jika di dalam memutuskan berbagai perkara umum tidak kembali kepada hukum yang sesungguhnya menjamin keadilan dan kebenaran hakiki, yi Al-Qur'an.

”Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS Al-Maaidah ayat 44)
”Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (QS Al-Maaidah ayat 45)
”Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.” (QS Al-Maaidah ayat 47)

http://ariewayq-the-savior.blogspot.com/
Eu-Toplist - Die allgemein Topliste für alle Seiten
Verzeichnis für Blogs
Read More...

Poverty and Islam

Kekhawatiran presiden bank dunia Robert .H.Zoelick terhadap lonjakan kemiskinan yang terjadi sebagai akibat krisis keuangan global dan bank dunia merasa cemas serta menilai krisis yang semakin menyengsarakan warganegara  di negara negara berkembang akan menyebabkan ketidak stabilan politik dan ekonomi.

 Pernyataan yang lucu dari bank dunia atau dalam hal ini presiden Robert. H.Zoelick karena  penyebab sebenarnya terjadinya lonjakan kemiskinan adalah perbuatan bank dunia itu sendiri ( sebagai salah satu lembaga pengatur keuangan dunia saat ini ). Dengan berpura pura menonjolkan dirinya sebagai pembela  (munafik). Bank dunia seolah olah sebagai pihak yang peduli dan membela negara negara berkembang dalam menghadapi krisis, padahal penyebab krisis  demi krisis dalam perekonomian salah satunya adalah bank dunia.


Lonjakan kemiskinan sebagai sebagai akibat berbagai krisis yang terjadi saat ini dengan semakin banyaknya korban PHK atau orang orang yang kehilangan lapangan pekerjaan serta banyaknya para pengusaha yang terpaksa menutup usahanya akibat biaya produksi yang tinggi sedangkan pemasaran product  memburuk akibat berkurangnya  daya beli masyarakat ( produksi kehilangan pasar).

Sejak system kapitalisme menguasai menguasai dunia menyebabkan semakin meluasnya kemiskinan terutama di negara negara berkembang termasuk Indonesia tidak ada pemerataan distribusi kekayaan di tengah tengah masyarakat dunia atau terjadi penumpukan kekayaan di pihak tertentu. Kompleksitas persoalan sebagai akibat dari berkuasanya system ekonomi kapitalisme.

Dalam Islam negara merupakan pihak yang berkewajiban untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat, negara yang memelihara urusan-urusan rakyatnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya secara wajar. Sehingga layak disebut sebagai negara pemelihara (Dawlah ri’ayah) dan bukan negara pemungut harta (Dawlah jibayah) sebagaimana negara dalam sistem Kapitalisme. Islam menetapkan beberapa kebijakan yang dilakukan oleh negara dalam menghadapi bahaya kemiskinan terhadap rakyatnya, antara lain (al-Waie edisi 102 tahun IX, hal. 14) .Memandang uang sebagai alat tukar dan bukan sebagai komoditas yang diperjual belikan: Pengharaman riba secara keras (Q.S. al-Baqarah : 275 – 279) yang dapat menjamin ekonomi masyarakat pada aktifitas sektor riil, melindungi harta rakyat dari kerugian aktifitas riba, dan kerugian akibat kebangkrutan lembaga keuangan. Disamping itu, negara mendorong aktifitas perekonomian dengan menyediakan bantuan dana yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menjamin produksi barang/jasa.

Pengaturan kepemilikan harta,kepemilikan umum, kepemilikan negara, dan kepemilikan individu: pengaturan jual beli sesuai syariah:pelarangan aktifitas bursa saham, tindakan-tindakan spekulasi, dan penipuan.

Dalam Islam solusi untuk mengatasi kemiskinan seperti yang telah di praktekan oleh Rasulullah SAW dan para Khalifah yaitu apabila tidak ada yang mampu menanggung kebutuhan kebutuhan tersebut maka negaralah yang wajib menanggungnya karena masalah kemiskinan hanya dapat di atasi dengan cara mendistribusikan kekayaan kepada rakyat dengan memenuhi  kebutuhan primer dan sekunder setiap masyarakat secara menyeluruh Islam mencegah manusia jatuh miskin. Mewajibkan bagi laki-laki yang mampu untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan pokok hidupnya dan orang-orang yang wajib dia nafkahi (Q.S. al-Mulk : 15)
Mewajibkan para ayah untuk menanggung nafkah apabila tidak mampu maka beralih kepada ahli warisnya (Q.S. al-Baqarah 233)

 Islam tidak menyulitkan cara yang digunakan manusia untuk mendapatkan harta.Dalam  Islam ditetapkan  dengan cara sederhana, yakni membatasi sebab-sebab kepemilikan dan membatasi akad-akad dalam transaksi atau pertukaran kepemilikan (tidak riba, gharar, dan maisyir serta tidak mendzalimi).Berbagai kebijakan tentang  negara yang di atur dalam Islam maka kemiskinan rakyat  dapat di hindari.Jadi dalam hal ini system Islamlah yang pantas di terapkan untuk  mengatur ekonomi dunia.

written by Ariewayq



Eu-Toplist - Die allgemein Topliste für alle Seiten Verzeichnis für Blogs
Read More...

Gagalnya pertapaan SBY – Boediono


Duet kepemimipinan SBY – Boediono yang sudah berjalan dua tahun di nilai banyak kalangan mengalami kegagalan dalam menjalankan roda pemerintahan termasuk juga program 100 harinya. SBY dan groupnya hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan melakukan berbagai cara demi melanggengkan kekuasaannya dengan menempatkan kader kadernya di pos pos tertentu yang penting salah satunya Departemen Hukum dan HAM
( berasal dari partai democrat).

Di bidang pendidikan
Dengan di lakukan reshuffle kabinet menimbulkan problem baru yang semakin kacau dan akan bisa berdampak kontra produktif dari tujuan pendidikan nasional sebelumnya dengan sengaja SBY membagi kementrian pendidikan nasional yang namanya di ganti menjadi departemen pendidikan dan kebudayaan serta departemen pendidikan nasional yang masing masing di lengkapi dengan seorang wakil menterinya.

Gagalnya pemerintahan SBY – boediono yang utama belum mampu mensejahterakan kehidupan bangsa Indonesia padahal Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA tapi kehidupan rakyat masih miskin. Hanya segelintir orang yang kaya raya karena ketidak mampuan negara dalam mensejahterakan kehidupan rakyat sebab negara telah di kuasai dan di sandera oleh pemodal besar.Salah satunya banyak aset negara seperti pertambangan yang dijual dan dimiliki negara asing.

Kegagalan SBY-Boediono sungguh sangat mengecewakan kita semua sebagai rakyat Indonesia karena sebelumnya SBY adalah sosok yang di banggakan dan di harapkan mampu mengentaskan kemiskinan serta mensejahterakan kehidupan bangsa Indonesia agar jauh lebih baik dari sebelumnya. Tapi yang terjadi hanya mimpi mimpi buruk karena tidak sesuai dengan harapan bangsa Indonesia.

Written by ariewayq


Eu-Toplist - Die allgemein Topliste für alle Seiten
Verzeichnis für Blogs
Read More...
 
Copyright (c) 2010 Blogger templates by Bloggermint
Template Copy by Ariewayq Blogger |ariewayq |News Politic |FREE BACKLINK