Gejolak politik yang tengah
terjadi di kawasan timur Tengah dan
Africa Utara, setelah tumbangnya pemerintahan Husni Mubarak di Mesir dan di
Tunisia. Presiden berkuasa di Yaman Ali Abdullah Saleh merupakan seorang
pemimpin yang otoriter/dictator dan korup presiden yang telah berkuasa selama
32 tahun ini telah membuat rakyatnya menjadi anti dan geram dengan
kepemimpinannya, sehingga akhirnya timbul perlawanan dari rakyat Yaman yang
menuntut agar presidennya segera mengundurkan diri.
Presiden yang berkuasa sejak 18
july 1979 dan terus menjadi presiden Yaman bersatu sejak 22 may 1990 Jumlah
penduduk Yaman 23 juta jiwa dari jumlah ini 45% penduduk Yaman memiliki
penghasilan di bawah 2 (dua) dolar perharinya dan 35% adalah pengangguran.
Kehidupan rakyat Yaman berada di bawah garis kemiskinan dan tertindas serta
jauh dari standar kehidupan yang sejahtera, padahal negara ini kaya akan minyak
bumi. Presiden dan kelompoknya hanya menumpuk kekayaan pribadi tanpa peduli
pada nasib rakyat banyak.
Gejolak politik yang terjadi di
Yaman,Bahrain,dan Libya adalah sebagai contoh dan cermin untuk para pemimpin
seluruh negara manapun, bahwa seorang pemimpin yang bertindak otoriter/dictator
bersikap sewenang wenang tanpa memperhatikan nasib rakyat akan menyebabkan
kesengsaraan,ketidak adilan,kemiskinan,penganguran,KKN itu bisa menjadi
pencetus revolusi /pembrontakan oleh rakyat yang tertindas dan kecewa terhadap
pemimpinnya.
Jika kekuatan rakyat telah
bersatu untuk melawan pemimpin yang dictator, maka bisa di pastikan akan
terjadi perlawanan oleh rakyat yang pada akhirnya akan menimbulkan banyak
korban jiwa, krisis ekonomi, krisis pangan. Kalau kita amati gejolak politik
yang terjadi di kawasan Timur Tengah terinspirasi dari berhasilnya kekuatan
rakyat yang telah menggulingkan/menumbangkan
kekuasaan rezim presiden Ben Ali di Tunisia dan presiden Husni Mubarak di Mesir
(dalam tempo yang singkat).
Hal yang sama juga mulai terjadi
di Aljazair, Maroko, Jordania, Kuwait dan mungkin juga di susul oleh Arab
Saudi, Qatar atau Uni Emirat Arab. Dalam pernyataannya pada tanggal 13 may 2011
presiden Ali Abdullah saleh berjanji untuk tetap berkuasa dan membela rakyatnya
dengan segala cara, setelah America Serikat mendesaknya untuk menyetujui
rencana peralihan kekuasaan secepatnya dan mengakhiri kekerasan politik yang
telah berlangsung berbulan bulan di Yaman.
Seorang pemimpin yang terlalu
lama berkuasa pada umumnya akan melakukan praktek dictator,korupsi, menindas
rakyat dan hal hal yang negatip lainnya, sehingga pada puncaknya rakyat akan
merasa muak dan gerah dengan pemimpinnya, karena setiap rakyat pasti menghendaki
kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.
Hal yang serupa bisa saja terjadi
di Indonesia apabila di amati dari
tingginya angka kemiskinan dan pengangguran serta crisis ekonomi yang berlarut
larut. Sebaiknya para pemimpin negara bisa introspeksi diri dan merubah sikap
dengan lebih memperhatikan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi dan
kelompoknya, serta tidak melupakan bahwa kekuasaan tertinggi ada di tangan
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Written by ariewayq
0 komentar:
Post a Comment