Penurunan export product domestic

Penanaman modal dan PERPRES NO.76 dan NO. 77 telah memberi  peluang dan kesempatan untuk di masuki investor asing dan local di berbagai bidang usaha yang di harapkan untuk bisa bersaing dengan China,India,Malaysia dan Thailand serta negara lainnya. Karena Indonesia sendiri merupakan bagian dari pasar global yang tidak mengenal tapal batas negara. Dengan adanya liberalisasi mengakibatkan kerugian untuk pertumbuhan ekonomi nasional, masuknya product product import yang makin menguasai pangsa pasar dalam negeri sehingga akan mematikan produksi domestic dan telah menurunkan nilai export Indonesia di sebabkan daya saing product dalam negeri rendah/minus. Penurunan export product akan mengakibatkan anjloknya produksi domestic yang pada akhirnya berimbas dengan kurangnya pemasukan devisa negara dari hasil export. Liberalisasi yang di terapkan di Indonesia seharusnya membutuhkan kesiapan dari para pelaku ekonomi domestic untuk bisa bersaing di pasar international.Untuk negara dunia ke tiga atau negara yang sedang berkembanmg seharusnya berhati hati kalau mengikatkan diri pada kesepakatan liberalisasi (globalisasi) perdagangan dengan negara negara maju. Banyak terjadi negara yang sedang berkembang terpaksa mengikatkan diri dalam system liberalisasi perdagangan karena berkaitan dengan aspek politic dan hutang.

Sejak di berlakukannya UU MIGAS dan penanaman modal hal yang sangat memberatkan Indonesia tapi sangat menguntungkan bagi asing untuk mengeruk kekayaan alam negeri ini, liberalisasi yang terjadi di era reformasi  sekarang  terlalu berlebihan (kebablasan) tidak peduli kepada nasib rakyat banyak tetapi hanya demi kepentingan pribadi dan group tertentu dan juga sejak era reformasi (SBY)  hutang Indonesia semakin membengkak dengan luar neger.

Written by ariewayq